Arang aktif merupakan bahan
aktif yang dihasilkan dari pembakaran terkontrol kayu-kayuan atau bagian tanaman lainnya
yang bersifat antimikrobial. Salah satu arang aktif yang telah
banyak digunakan adalah arang aktif tempurung kelapa. Saat
ini, arang aktif tempurung kelapa telah banyak beredar
dipasaran sebagai bahan pengawet pengganti formalin dan koagulan
latek.
Arang aktif tempurung
kelapa mengandung fenol
dan formaldehid yang berfungsi sebagai antibakteri dan
anti cendawan pada arang aktif tempurung kelapa,
sehingga bahan ini dinilai berpotensi sebagai pestisida nabati. Selain
itu, bahan tersebut tidak membahayakan manusia ataupun
lingkungan karena kandungan bahan yang berbahaya seperti senyawa
Benzo(a)-piren atau yang biasa disebut tar sudah dihilangkan dalam
proses awal pembuatannya.
Penggunaan arang aktif
tempurung kelapa yang efektif dalam
mengendalikan beberapa penyakit yang disebabkan oleh cendawan telah banyak
dilakukan, salah satunya adalah penggunaan arang aktif
tempurung kelapa dalam mengendalikan penyakit kanker batang. Oleh
karena itu BBP2TP Ambon menguji arang tempurung kelapa untukmengendalikan
kanker batang pada tanaman pala yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora
palmivora.
Penyakit kanker batang
biasa menyerang tanaman pala yang telah tua lebih kurang telah berumur 30
tahun. Gejala awal berupa bercak kecil di cabang, kemudian melebar
dan basah karena mengeluarkan blendok. Phytophthora palmivora ini kemudian
masuk ke dalam batang. Jika kulit tanaman yang terserang penyakit
ini dikikis akan terlihat batang yang terserang berwarna cokelat tua.
Serangan berat di batang menyebabkan daun rontok, ranting kering, sampai
akhirnya pohon mati.
Serangan kanker batang dapat mematikan tanaman sampai
50%. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan didapatkan bahwa arang
aktif mampu mengendalikan kanker batang dengan cara menyerap dan mengikat
cairan yang keluar dari tanaman akibat luka oleh penyakit kanker
batang. Cairan yang keluar dari tanaman yang terluka oleh
kanker batang akan masuk atau terikat dalam rongga aktif, sehingga
membuat cairan tersebut terserap.
Arang
aktif tempurung kelapa mempunyai daya serap yang tinggi berkisar antara 400 dan 1000
mg/g. Rongga arang aktif yang berbentuk zig-zag memudahkan cairan yang
keluar dari tanaman akibat penyakit kanker batang terserap. Cara
membuat arang aktif dari tempurung kelapa yaitu dengan proses
aktivasi dan karbonisasi. Proses aktivasi dilakukan dengan
merendam tempurung kelapa dengan asam fosfat selama 24 jam setelah itu
ditiriskan. Proses karbonisasi dilakukan dengan membakar tempurung kelapa
selama 3-4 jam. Arang aktif tempurung kelapa ini diaplikasikan pada tanaman
yang terserang penyakit kanker batang dengan cara dioleskan pada
bagian tanaman yang terluka.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi arang aktif tempurung kelapa pada tanaman yang
terserang penyakit kanker batang dapat menekan bahkan menyembuhkan tanaman
karena serangan penyakit kanker batang hingga membuat tanaman kembali
berproduksi.
Sumber BBPPTP Ambon
Baca Juga : CV
Trovustar Menjual Beragam Produk Agri Shop dan Home Industri