Suplai bahan kertas bekas dipasok oleh para pengumpul atau pemulung
sampah, dan hasil kertas bekas yang sudah di press dengan mesin press
sampah sudah pasti habis tersedot oleh pabrik kertas dalam jumlah besar
karena harga kertas bekas selalu mengalami kenaikan.
Dengan
adanya Usaha daur ulang sampah kertas bekas ini dapat mendirikan
Industri daur ulang sampah dan pemberdayaan masyarakat. Pemasaran sampah
kertas bekas kiloan saat ini dilaksanakan di lintas wilayah. Umumnya,
sudah bersifat ketergantungan dan saling mengikat. Misalnya, para
pemasok kertas bekas biasanya telah mengadakan ikatan kontrak dengan
pengepul untuk mendapatkan pasokan kertas kertas bekas secara rutin.
Sebagian besar sampah kertas bekas diserap oleh industry besar, sedangkan yang diserap oleh industry art paper relative sedikit. Berikut daftar harga kertas bekas kiloan, per kilogram (KG) :
Yang kedua adalah sumber daya manusia, meskipun usaha ini bukan perusahaan-perusahaan besar lainnya setidaknya dalam memulai usaha ini diperlukan sebanyak 5 orang karyawan.
Yang ketiga adalah Tempat usaha, diperlukan lokasi yang jauh dri pemukiman penduduk, dan lembab Karena kertas harus tetap dijaga kualitasnya. Tempat usaha tidak harus membeli, cukup menyewa gudang yang sesuai dengan kriteria bisnis kertas bekas ini.
Yang keempat adalah pemasaran kertas bekas, semakin banyak pilihan target pasar maka akan semakin banyak peluang untuk mendapatkan harga yang pantas dari setiap produk yang ditawarkan kepada pembeli yang besar.
Yang kelima adalah saingan antar pebisnis kertas bekas. Setiap bisnis pasti memiliki competitor atau pesaing yang menjadi lawan bisnis, perbedaan harga yang ditawarkan competitor akan berpengaruh terhadap terhadap customer yang menjual kertas bekas ke lapak kita. Oleh karena itu competitor menjadi salah satu bahan pertimbangan ketika akan melakukan bisnis kertas bekas.
Prospek peluang bisnis kertas bekas diindonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat. Sayangnya, sampah kertas yang dikonsumsi saat ini tidak bisa sepenuhnya berasal dari dalam negeri sehingga untuk memenuhi kebutuhan industry kertas Indonesia masih mengimpor kertas bekas. Meskipun begitu prospek peluang bisnis kertas bekas masih terbuka lebar. Peningkatan kebutuhan sampah kertas (asal Indonesia) mencapai 11,2% setiap tahunnya.
Sumber : http://novaangelita05.blogspot.com
![]() |
Ilustrasi |
Sebagian besar sampah kertas bekas diserap oleh industry besar, sedangkan yang diserap oleh industry art paper relative sedikit. Berikut daftar harga kertas bekas kiloan, per kilogram (KG) :
- Kardus : Rp. 1.150,-
- Koran : Rp. 2.050,-
- HVS : Rp. 3.750,- (Putih polos)
- MIX/AS : Rp. 800,-
- Duplex : Rp. 1.100,-
- KING : Rp. 2.600,-
- Buku telp : Rp. 1.500,-
- Buku Tulis : Rp. 3.000,-
- SWL : Rp. 2.300,- (kertas HVS yang terbuang dri printer, fotocopy, dll)
- Kardus Press : Rp 2.150 / kg
- Kardus Curah ( Non Press ) : Rp 2.100 / kg
- Kardus Exmill : Rp 2.200 / kg
Baca Juga : |
Jual Beragam Produk Agri dan Home Industry |
Yang kedua adalah sumber daya manusia, meskipun usaha ini bukan perusahaan-perusahaan besar lainnya setidaknya dalam memulai usaha ini diperlukan sebanyak 5 orang karyawan.
Yang ketiga adalah Tempat usaha, diperlukan lokasi yang jauh dri pemukiman penduduk, dan lembab Karena kertas harus tetap dijaga kualitasnya. Tempat usaha tidak harus membeli, cukup menyewa gudang yang sesuai dengan kriteria bisnis kertas bekas ini.
Yang keempat adalah pemasaran kertas bekas, semakin banyak pilihan target pasar maka akan semakin banyak peluang untuk mendapatkan harga yang pantas dari setiap produk yang ditawarkan kepada pembeli yang besar.
Yang kelima adalah saingan antar pebisnis kertas bekas. Setiap bisnis pasti memiliki competitor atau pesaing yang menjadi lawan bisnis, perbedaan harga yang ditawarkan competitor akan berpengaruh terhadap terhadap customer yang menjual kertas bekas ke lapak kita. Oleh karena itu competitor menjadi salah satu bahan pertimbangan ketika akan melakukan bisnis kertas bekas.
Prospek peluang bisnis kertas bekas diindonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat. Sayangnya, sampah kertas yang dikonsumsi saat ini tidak bisa sepenuhnya berasal dari dalam negeri sehingga untuk memenuhi kebutuhan industry kertas Indonesia masih mengimpor kertas bekas. Meskipun begitu prospek peluang bisnis kertas bekas masih terbuka lebar. Peningkatan kebutuhan sampah kertas (asal Indonesia) mencapai 11,2% setiap tahunnya.
Sumber : http://novaangelita05.blogspot.com